Jayapura – Untuk mempererat jalinan tali silaturahim, memperluas wawasan toleransi dan kerukunan antar umat beragama, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Papua menggelar pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua, Rabu (19/9/2018) bertempat di Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa Al-Manshurin, Waena.
Kedatangan rombongan pengurus FKUB Provinsi Papua tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris FKUB Provinsi Papua Pendeta TH Pasaribu didampingi pengurus FKUB lainya, para pendeta dan pemuka agama Katolik, Kristen Protestan, Hindhu, Budha, ketua PWNU Provinsi Papua, STT GKI IS Kijne, forkompimda, perwakilan WHO, pengurus masjid serta para tokoh agama dan masyarakat yang berada di Kota/Kabupaten Jayapura.
Dalam acara silaturahim ini hadir pula sekitar 134 pengurus LDII baik di tingkat Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Daerah LDII Kota/Kabupaten se-Jayapura dan Keerom.
Ketua DPW LDII Provinsi Papua, Winoto menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada rombongan FKUB Provinsi Papua beserta para tokoh agama dan pemuka agama dalam acara silaturahim kerukunan beragama sekaligus memperkenalkan para pengurus DPW LDII Provinsi Papua.
“Kerukunan adalah hal penting dalam kehidupan beragama dan bernegara, dan salah satunya toleransi yang kita bangun dan laksanakan sekarang ini, merupakan salah satu menciptakan ukhuwah beragama agar saling kenal-mengenal.”
“Konsep yang kita bangun adalah membangun jembatan dari pinggir yaitu berkontribusi, berinteraksi, dan bertoleransi langsung kepada masyarakat sehingga kalau jembatan ini semakin ketengah maka semakin bersatu dalam rumah FKUB dan bingkai NKRI,” tambah Winoto.
Sementara itu Ketua Sinode Gereja Misi Kristus Pdt. Dorteys, memberikan apresiasi kepada LDII dan FKUB atas terselenggaranya acara ini karena dapat menghadirkan para pemuka agama dalam menjalin dan memperkokoh tali silaturahim.
“Dalam kesempatan ini juga saya menceritakan bukti nyata kerukunan yang dari dulu sudah kami bangun antara Gereja Misi Kristus dengan Masjid Al-Manshurin yang dikelola LDII ini dan saling berdampingan, mulai dari gotong royong, saling bantu membantu dan saling toleransi dan tolong-menolong disaat masing-masing merayakan hari raya maupun ibadah-ibadah lainya,” tutur Pdt. Dorteys.
“Semoga hal ini dapat diikuti oleh semua agama yang ada di Papua supaya kerukunan ini tetap terjaga dan Papua menjadi contoh oleh daerah-daerah lain tentang pengelolaan kerukunan yang ada di Indonesia,” tambah Pdt. Dorteys.
Selanjutnya sambutan oleh Sekretaris FKUB Provinsi Papua Pdt. TH Pasaribu menjelaskan bahwa kerukunan adalah modal dari pelaksanaan program pemerintah, oleh karenanya jika virus kerukunan ini kita sebarkan maka akan semakin kuat dan kokoh toleransi dan kerukunan itu sendiri.
LDII Papua FKUB Pemuka Agama
Selanjutnya Pdt. TH. Pasaribu memimpin para pemuka agama untuk menyampaikan dan mengenalkan profil dari agama Kristen Protestan oleh Pdt. MPA Mauri, Katolik oleh Pastor Paroki KTDW Barnabas, Hindu oleh Bp. Wayan, Budha oleh Bp. Aan , dan Islam oleh DR. H. Tonny Wanggai yang juga merupakan anggota MRP tahun 2017 – 2022.
Ditemui selesai acara Pdt. TH. Pasaribu menjelaskan “Acara ini sangat luar biasa, acara ini merupakan aplikasi dari kerukunan itu sendiri, tidak hanya teori, terutama setelah kita dengarkan bersama kesaksian dari teman-teman LDII dan umat Kristen bagaimana mereka saling mendukung kerukunan mulai dari awal,” tutur Pdt. TH Pasaribu.
“Demikian juga penjelasan dari para pemuka agama-agama tadi sangat mencerahkan karena kita saling tau tentang struktur dan profil masing-masing agama tanpa mengesampingkan akidah kita masing-masing, namun menghargai orang lain itu juga prilaku yang sangat luar biasa untuk kokohnya kerukunan,” tambahnya.